Buku
The Accelerated Learning Fieldbook : Panduan Belajar Cepat Untuk Pelajar Dan Umum
Pembelajaran cepat (accelerated learning) dalam buku ini diartikan sebagai sebuah proses perubahan kebiasaan yang disebabkan oleh penambahan keterampilan, pengetahuan, atau sikap baru. Dengan kata lain mengubah kebiasaan dengan meningkatkan kecepatan belajar. Accelerated learning sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran, hal ini tidak menutup kemungkinan karena dewasa ini siswa selalu disibukkan dengan kegiatan-kegiatannya. Jika accelerated learning di terapkan dengan baik maka akan dapat meningkatkan kemampuan belajar personal siswa, selanjutnya guru dapat menghargai perbedaan antara para pembelajar, aplikasi accelerated learning dapat menciptakan lingkungan yang maksimal bagi menciptakan keahlian personal
Untuk memperoleh dampak belajar yang bertahan lama dalam ingatan, maka sebelum memulai suatu kegiatan belajar haruslah terlebih dahulu menentukan tujuan-tujuan belajar. Dalam hal ini, orang yang mengetahui apa yang ia pelajari akan mempelajarinya dengan menggunakan berbagai teknik untuk membuat prioritas tujuan-tujuan belajar.
Untuk meningkatkan proses belajar bagi peserta didik, rancangan kegiatan pembelajaran disusun sebaik-baiknya hal ini perlu dilakukan agar dalam penyampaian seluruh informasi dari guru dapat dilakukan dengan baik. Ini dapat dilakukan dengan penyajian informasi dengan menggunakan flipchart, over head proyector (OHP), poster yang beraneka warna, selanjutnya dengan sedikit memberikan stimuli dan perintah mencatat, siswa akan merasa ia mengalami kegiatan belajar itu secara langsung sehingga dengan sedikit ceramah dan tinjauan pada kemampuan/daya serap siswa terhadap informasi yang disampaikan dapat di ukur dengan sebaik-baiknya. Dari uraian tersebut sudah menggambarkan seluruh kegiatan belajar yang bersifat Auditori, Visual, dan belajar Kinestetik.
Gardner beranggapan bahwa banyak keterbatasan generik dalam kemampuan seseorang untuk menumbuhkan kecerdasan mereka, akan tetapi keterbatasan tersebut jarang dicapai. Lingkungan yang mengelilingi proses pembelajaran sangat berperan dalam pengembangan kecerdasan yang rendah. Oleh karena itu selain menciptakan kondisi belajar yang baik hendaknya seorang guru juga memperhatikan seberapa jauh tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didiknya. Usaha baik dari semua itu adalah dengan mengoptimalkan segenap kemampuan/kecerdasan yang dimiliki siswa, berbekal potensi yang dimilikinya guru dapat terus melakukan inovasi belajar bagi peserta didiknya.
Kurangnya stimulus yang beragam yang diterima oleh otak manusia dapat menimbulkan kejenuhan dan kegelisahan. Otak sangat menyukai masukan yang beragam dan menarik oleh karena itu juga kemampuan guru dalam melakukan sebuah inovasi dianggap kurang menarik dan bahkan terkesan monoton dapat menyebabkan menurunnya tingkat antusias belajar siswa. Oleh karena itu sebagai seorang designer dan model yang selalu dianggap penuh dengan inovasi harus selalu tampil mengesankan dalam setiap kesempatan pertemuan baik di kelas maupun di luar kelas. Herrmann mengatakan bahwa manusia selalu menunjukkan kecenderungan untuk memproses sesuatu yang baru dengan satu atau gaya yang lain. Sebagai contoh orang yang cenderung berfikir dengan otak kiri, ia akan mendekati permasalahan dengan hati-hati (langkah demi langkah) dan secara analitis. Sementara orang yang cenderung menggunakan otak bagian kanan akan mendekati masalah secara holistik, dan memulainya dengan gambaran besar.
Ingatan akan pelajaran yang dipelajari adalah kunci bagi kesuksesan belajar. Menangkap, menyaring, menyimpan dan mengingat kembali dengan efisien adalah kompetensi utama dari seseorang. Untuk menyatukan buah pemikiran kita dengan orang lain, dalam hal ini antara guru dengan murid haruslah mempertimbangkan untuk menciptakan pernyataan misi pribadi (tujuan pada BAB 2) tentang peran anda sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Selanjutnya hal ini akan membantu guru dalam menghadapi proses pembelajaran selanjutnya. Kesamaan persepsi dan tujuan akan membuat siswa dan guru akan salaing melengkapi proses pembelajaran yang berlangsung karena keduanya sadar akan kebutuhan yang mereka butuhkan.
Lingkungan yang paling sempurna untuk pembelajaran cepat adalah lingkungan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dibutuhkan saat pembelajaran berlangsung dan tergantung pula pada fasilitas yang tersedia. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan adalah salah satu upaya untuk memberikan kesan bahwa belajar merupakan sesuatu yang memberikan nilai hiburan yang dibutuhkan seseorang.
Untuk memberikan kesan pembelajaran yang baik dan menyenangkan, tidak salah ketika seorang guru sesekali menggunakan alunan musik (instrumental, atau alunan musik yang disenangi siswa untuk merangsang kesiapan mental siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Pemilihan musik tidak serta merta membuat proses belajar menjadi semakin menyenangkan, malah bisa membuat kesiapan siswa menjadi menurun. Dari beberapa argumen mengenai penggunaan musik sebagai latar suasana proses pembelajaran menyatakan bahwa kondisi belajar dan kesiapan belajar siswa menjadi menngkat dan dapat pula meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami informasi-informasi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Setelah memberikan kesan yang baik dan menyenangkan dalam proses pembelajaran, langkah selanjutnya adalah guru harus mengembangkan kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik dalam bentuk mengoksplorasi materi pelajaran yang mendukung materi pelajaran yang hendak disampaikan, hal ini dapat dilakukan dengan memvariasikan materi dengan kebutuhan siswa dengan melakukan kegiatan eksplorasi ke lingkungan dimana siswa berada baik di lingkungan masyarakat tempat siswa tinggal dan di lingkungan sekolah. Selain itu pula agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik, ada beberapa hal yang hendak diperhatikan oleh guru, yaitu; 1) mengenali siswa-siswanya, 2) mengenali kebutuhan siswa-siswanya, 3) menciptakan sasaran pembelajaran yang hendak dicapai, 4) mebuat latihan-latihan, 5) menciptakan rangkaian sasaran-sasaran pembelajaran, 6) meramu materi-materi yang mendukung proses pembelajaran, dan yang terakhir adalah melakukan evaluasi di setiap akhir kegiatan pembelajaran.
Konsistensi merupakan harga yang sangat mahal harus dibayar oleh seorang guru,dengan konsisten terhadap segala hal yang pernah diucapkan/dijanjikan kepada siswa hendaknya harus dipenuhi. Apapun yang disampaikan pada pertemuan minggu lalu harus disampaikan pada pertemuan selanjutnya dengan bahasan yang lebih sederhana. Hal ini sangat diperlukan karena selain menepati sebuah perkataan guru juga telah membuat sebuah ulasan materi sebelumnya dan ini dapat juga dikatan sebagai pengulangan kedua (Apersepsi), ini juga merupakan salah satu upaya guru dalam mencari informasi terhadap kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
Pada setiap akhir pelajaran selain melakukan evaluasi guru juga harus senantiasa memberikan motivasi belajar pada siswanya, tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut bisa menjadi sebuah vitamin pada bagi siswa untuk terus memacu dirinya dalam mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya. Dan 1 hal yang mungkin jarang atau bahkan telah terlupakan saat sekarang ini adalah jarang sekali seorang guru memberikan pujian kepada siswa terhadap hasil terkecil yang diperoleh siswanya. Dari segala uraian tersebut diatas, maka dapatlah dirumuskan bahwa dalam menciptakan pembelajaran yang cepat, fleksibel dan menyenangkan ternyata tidaklah sulit dan hal tersebut dapat dilaksanakan dengan beberapa langkah yang akan disusun secara sistematis sebagai berikut:
- Membuat sebuah kesepakatan/konsensus pada diri pribadi dan orang lain terhadap hal yang ingin dipelajari-Menentukan tujuan yang hendak dicapai
- Mengetahui cara belajar setiap peserta didik
- Berupaya menanamkan misi bahwa belajar adalah untuk menyerap banyak informasi
- Menggunakan seluruh kecerdasan untuk belajar
- Berupaya mengingat segala hal yang telah dipelajari
- Membangkitkan semangat untuk belajar
- Menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan
- Mengembangkan kegiatan-kegiatan pembelajaran
- Merancang visi dan misi pembelajaran selanjutnya
- Memberikan pujian pada diri sendiri atau orang lain pada hal sekecil apapun yang telah diperoleh.
- Dari rentetan kegiatan pembelajaran (accelerated learning) tersebut di atas semoga dapat membantu guru dalam memberikan imajinasi berfikir dalam mengembangkan
keterampilan mengajarnya, memahami hakikatnya sebagai guru, dan mampu menciptakan generasi muda bangsa yang cerdas dalam berfikirdan bekerja, bukan menjadi seseorang
yang selalu keras dalam berfikir dan bekerja.
Tidak tersedia versi lain