Buku
Airlangga : Drama dalam Tiga Babak
Apakah yang terjadi jika seorang putri mahkota menolak naik kursi singgasana?
Begitulah. Sanggrama Wijayatunggadewi memutuskan meletakkan jabatan sebagai putri mahkota, dan memilih jalan sunyi sebagai petapa bernama Dewi Kili Suci. Perkelahian terjadi di jalan-jalan kota. Kahuripan dalam bahaya. Perang saudara membayang di pelupuk mata Airlangga. Singgasana akan diperebutkan oleh pangeran Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Kematian Narottama kian mengecilkan hatinya. Airlangga jatuh, terengah-engah karena putus asa, dengan mata yang menatap seperti orang gila. Ia menemui Arya Bharad, mencari pintu keluar dari permasalahannya. Dari mulut Maharshi itu sejarah Jawadwipa menjelma layar lebar di hadapan Airlangga. Lalu rencana apa yang telah disusun oleh Agastya yang suci terhadap dirinya? Oo… Gusti, apa yang mungkin dilakukan Airlangga untuk menyelamatkan Kahuripan?
Airlangga merupkan drama dalam tiga babak, tentang kerajaan Kahuripan yang terancam perpecahan. Ditulis oleh sastrawan ternama, Sanoesi Pane dengan dialog-dialog indah menyerupai sebuah puisi. Buku ini merupakan catatan sejarah kerajaan Kahuripan sebelum dibelah jadi dua, dan Airlangga turun takhta menjadi pendeta.
Tidak tersedia versi lain