Buku
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, ternyata maksudnya dimulai dengan cerita “Ave Maria” dan diakhiri dengan cerita “Jalan Lain ke Roma“, seperti tidak ada jaminan akan terdapatnya kesatuan tema–bahkan cerita “Kejahatan Membalas Dendam” yang juga berada dalam kumpulan cerita ini merupakan naskah sandiwara. Sepertinya campur aduk. Namun setelah membacanya kembali, saya berpikir bangsa Indonesia harus berterimakasih kepada Idrus dengan pengakuan yang juga diberikan kepada Chairil Anwar
‘Dua belas cerita dalam buku ini merekam sebuah periode singkat dalam sejarah Indonesia, tetapi sangat membekas, yakni seperti pembabakan dalam buku ini, dari “Jaman Jepang” sampai “Sesudah 17 Agustus 1945“, sedang di antara keduanya terdapat “Corat-Coret di Bawah Tanah“. Jika ilmu sejarah kini menuntut perubahan sudut pandang dalam penulisan sejarah, yakni bukan sekadar memeriksa kejadian penting tentang par pemimpin, melainkan segala sesuatu, betapapun tidak pentingnya, yang mampu mengungkapkan kembali gambaran aktual pada masa lalu, seperti kehidupan sehari-hari rakyat, maka buku ini adalah jawabannya.
‘Penulisan cerita pendek bagi Idrus bagaikan sketsa tentang masyarakat itu sendiri, dalam suatu alur yang mengungkapkan kelugasan dan iroi yang mampu menilai keadaan dengan tepat, yakni perubahan cepat yang menimbulkan orang Indonesia merasa asing terhadap dirinya sendiri. Suatu keadaan yang tidak dilihat dengan getir dan sendu, tetapi dengan kacamata humor.’
– Seno Gumira Ajidarma
Tidak tersedia versi lain