Buku
Kenali Kegagalan
Saat ini kecerdasan kognitif yang sering diukur dengan Intelegence Quotient (IQ) menjadi kurang lengkap jika tidak dibarengi kecerdasan emosional atau emotional intelegence. Akhir-akhir ini pula, psikologi generasi ke empat ikut mengembangkan kecerdasan spiritual, melampaui penemuan kecerdasan kognitif dan emosi sebelumnya. Sedikitnya pendekatan pembelajaran berbasis kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual sebagai kurikullum bayangan atau hidden curriculum dalam kurikulum di Indonesia cukup memprihatinkan. Sebab, kecerdasan emosi dan spiritual merupakan ruh bagi perkembangan manusia. Dengan demikian, maka urgensi untuk menyentuh seluruh komponen perkembangan manusia: kognitif, emosi dan spiritual dalam kemasan pendidikan terpadu menjadi sesuatu yang tak lagi dapat ditunda. Mengapa kecerdasan emosi menjadi penting, selain kecerdasan kognitif? Sebab, sebagaimana mata uang yang memiliki dua sisi, sisi utama emosi dapat menyelamatkan hidup kita dan mengarahkan kita untuk berbuat yang terbaik. Akan tetapi, sisi yang lain dapat pula menyebabkan kita melakukan sesuatu yang berbahaya dan melakukan perbuatan yang akan kita sesali seumur hidup. Demikianlah, nampaknya tak bisa ditunda lagi, untuk memulai memasukkan keterampilan mengelola emosi sebagai kurikulum tersembunyi dalam kurikulum pembelajaran di Indonesia.
Tidak tersedia versi lain