Text
Laporan Penelitian dan Disertasi : study terhadap mutu penyelenggaraan ujian nasional di sekolah (Studi Kualitatif Pelaksanaan Ujian Nasional di Kabupaten Cianjur)
ABSTRAK
TATA SASMITA, Studi terhadap Alum Penyelenggaraan t(lian Nasional di Sekolah Dacca.. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) se- Kabupaten Cianjut Tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mum layanan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) di Sekolah Dasar (SD) dengan menggunakan metode survei. Survei ini dilakukan terhadap 692 orang yang menjadi subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: Pertatna, hasil studi dokumentasi menunjukkan bahwa sebelum ujian berlangsung terjadi beberapa penyimpangan, di antaranya: i) bongkar naskah soal dari truk ke gudang di kab/kota tanpa disaksikan TPK; ii) pembagaian naskah soal kab/kota ke Sub Rayon dan sekolah tanpa disaksikan TPK: iii) penguncian naskah soal di ruang/lemari penyimpanan hanya dilakukan oleh penyelenggara Sekolah/Sub Rayon/Kab/Kota; iv) ruang dan atau lemari di Kab/Kota atau Sub Rayon atau di Sekolah tempat penyimpanan naskah UN tidak dikunci secara aman; iv) pengambilan naskah soal dari Kab/Kota atau Sub Rayon tidak didampingi oleh PSR atau PSP Kedua, ketika ujian berlangsung terjadi penyimpangan antara lain: i) pintu ruang ujian tidak dikunci; ii) peserta ujian datang terlalu awal; iii) PRU datang terlambat, iv) penyimpanan naskah soal tidak aman dan tidak terpantau PSR, v) LJUN sisa berserakan tidak aman; vi) peserta ujian keluar masuk ruang ujian tidak wajar ketika ujian berlangsung; vii) PRU membiarkan peserta bekerjasama dan berisik; viii) PRU mengobrol dan baca koran ketika ujian berlangsung Ketiga, setelah ujian berlangsung terjadi penyimpangan-penyimpangan, antara lain: i) amplop LJUN tidak dilak/dilem • secara sempurna di ruang ujian oleh PRU; ii) penyerahan LJUN dari PRU ke panitia sekolah tidak disaksikan oleh PSP, iii) PSP pulang duluan dan tidak mengantar LJUN ke Sub Rayon atau Kab/Kota; iv) pengantar LJUN dari Sekolah/Sub Rayon tidak langsung ke Sub Rayon/Kab/Kota, tapi mampir dulu ke ruang atau tempat lain., serta v) LJUN dari Sekolah/sub Rayon datang terlalu lambat ke Sub Rayon atau Kab/Kota. Sementara berdasarkan hasil wawancara dan angket menunjukkan bahwa (93%) responden menyatakan pelaksanaan UN sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan; (67%) menyatakan TPI sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan UN; (93%) menvatakan TPI mengecek dan mengawasi secara langsung pelaksanaan UN; (60%) peserta tidak merasa terganggu dengan kehadiran TPI; (99%) TPI bekerja sesuai dengan tugas yang diembannya; (40,53%) TPI memantau dari segi administrasi; dan (20%) TPI memantau pelaksanaan UN meskipun tidak berlangsung dari awal hingga akhir pelaksanaan UN.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa TIM Pemantau Independen (TPI) masih diperlukan keberadaannya hanya hares mampu melaksanakan pengawasan secara teliti dan berkesinambtingan mulai dari pra-UN sampai akhir pelaksanaan UN dengan jumlah anggota yang lebih memadai.
11
Tidak tersedia versi lain