Buku
Pertempuran Lima Hari Di Semarang (15 - 19 Oktober 1945) : Sebuah Pendekatan Biografis
Dalam perkembangan sejarah revolusi Indonesia, rakyat merupakan faktor utama dalam sejarah terutama pada awal proklamasi 1945. Menurut Sartono Kartodirdjo dalam sistem politik modern, partisipasi politik rakyat secara langsung atau melalui elit pedesaan tradisional adalah sebagai basis dukungan yang kokoh. Dalam pertempuran lima hari 15 - 19 Oktober 1945 terjadi ketegangan-ketegangan structural antara para pejuang dan tentara Jepang. Hal inilah akhirnya terjadi gerakan kolektif di kalangan rakyat untuk menggempur tentara Jepang. Penelitian lebih menekankan pada pendekatan biografi yang diawali dengan situasi Semarang awal proklamasi, keterlibatan rakyat dalam perjuangan serta biografi pelaku pertempuran lima hari di Semarang 1945. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang proses pengerjaannya melibatkan langkah-langkah tertentu menurut norma dan kaidah-kaidah disiplin sejarah.
Tidak tersedia versi lain