Antara 1891-1892, Snouck Hurgronje yang saat itu telah fasih berbahasa Aceh, Melayu, dan Jawa akhirnya dikirim Ice Aceh untuk memungkasi Perang Aceh yang berkepanjangan. Ketika Belanda menyerbu dan ingin menguasai tanah Aceh, penolakan dan perlawanan atas nama harga diri, kehormatan, serta agama menjadi makanan sehari-hari yang harus diterima oleh kaum agresor penjajah di tanah Aceh. Novel ini …